SUCCESSFUL MILITARY LEADERSHIP – prabowosubianto.com

by -159 Views
SUCCESSFUL MILITARY LEADERSHIP – prabowosubianto.com

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I: Pemimpin Teladan Tentara Nasional Indonesia]

Secara historis, ada banyak contoh kepemimpinan militer yang sukses. Tentu saja, banyak juga yang gagal. Kepemimpinan militer yang sukses membutuhkan seorang pemimpin untuk menjadi teladan dan memimpin loyalitas para prajuritnya.

Ahli strategi militer kuno Tiongkok, Sun Tzu, pernah menulis dalam salah satu trattisnya: ‘Jika seorang komandan memperlakukan prajuritnya seperti anak-anaknya, atau jika seorang komandan mencintai para prajuritnya seperti mencintai anak-anaknya, maka para prajuritnya akan bersedia mati untuknya.’

Seorang pemimpin harus membangun ikatan emosional seperti itu untuk mencapai kepemimpinan militer yang sukses. Ada pepatah di kalangan prajurit di seluruh dunia yang mengatakan, ‘Jika Anda peduli dengan prajurit Anda, prajurit Anda akan peduli dengan Anda.’

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, sangat sulit untuk berbohong kepada prajurit Anda. Sekarang sudah terbukti. Menurut banyak studi ilmiah tentang psikologi, komunikasi nonverbal ada dan berlaku luas dalam hubungan manusia. Saya pernah membaca salah satu buku psikologi terbaik yang menjelaskan bahwa bawahan dalam suatu kelompok atau unit bisa merasakan keseriusan, atau ketidaktertarikan, dalam pemimpin mereka.

Penulis mengatakan bahwa bahkan anjing dapat memahami dan merasakan sikap dan niat manusia, terutama tuannya. Anjing tidak bisa berbicara dalam bahasa manusia, tetapi mereka dapat berkomunikasi dengan manusia untuk merasakan apakah kita mencintai, takut atau membenci mereka.

Jika seekor anjing senang melihat seseorang, maka ia akan menggoyangkan ekornya. Semakin cepat dan luas ekornya digoyangkan, semakin besar kegembiraan yang ditunjukkan. Ketika seekor anjing melompat pada Anda dan ingin mencium atau menjilati Anda, itu menunjukkan seberapa besar ia mencintai Anda.

Perilaku ini adalah bukti bahwa bahkan anjing bisa merasakan dan mampu menyampaikan perasaannya kepada manusia. Melalui sikap, perilaku, dan komunikasi nonverbal (bahasa tubuh), seorang pemimpin juga dapat menyampaikan perasaannya yang sebenarnya kepada para prajurit yang dipimpinnya.

Bahasa tubuh ini dalam bentuk gerakan tidak sadar atau microexpressions sering tidak disadari.

Telah banyak penelitian tentang hal ini belakangan ini. Bahkan kepolisian dan badan intelijen di berbagai negara mengadakan kursus khusus untuk melatih petugas mereka membaca microexpressions ini. Mereka dilatih untuk menilai apakah seseorang berbohong atau tidak.

Akurasi analisis microexpressions ini ternyata sangat tinggi. Saya belajar dari puluhan tahun pengalaman, sehingga saya yakin bahwa ini benar dan merupakan kunci keberhasilan seorang pemimpin.

Singkatnya, seorang pemimpin harus jujur dan tulus di hadapan prajuritnya. Hal ini terutama penting dalam lingkungan militer dan lebih lagi di unit-unit tempur. Seorang pemimpin yang tidak jujur dan tidak serius tidak akan luput dari perhatian dan kehilangan rasa hormat dari pasukannya.

Source link