Reaksi PKB terhadap Usulan PDIP Menyediakan Kader sebagai Calon Wakil Gubernur untuk Anies dalam Pilkada Jakarta

by -169 Views

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid mendukung keinginan PDI Perjuangan untuk mengusulkan nama calon wakil gubernur pendamping Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024. PKB telah memberikan dukungan kepada Anies sebagai calon gubernur.

Jazilul berpendapat bahwa dengan mengusulkan calon wakil gubernur, PDIP menunjukkan bahwa mereka bersedia untuk mendukung Anies. Sebagai partai yang pertama kali memberikan dukungan kepada Anies, Jazilul menunggu tindakan tersebut terjadi.

“Boleh (mengusulkan), kan harus dibahas. Bagus, kalau PDIP mengusulkan cawagub,” kata Jazilul setelah menghadiri kegiatan Silaturahmi Kebangsaan MPR RI di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta.

Menurut Jazilul, elektabilitas Anies saat ini berada pada posisi teratas. Dia berharap agar partai politik lain juga memberikan dukungan kepada Anies demi kepentingan masyarakat.

“Sesuai dengan pengamatan PKB, memang Pak Anies tidak memiliki lawan di DKI,” kata Wakil Ketua MPR RI tersebut.

Meskipun demikian, Jazilul mengatakan bahwa belum ada komunikasi resmi antara PKB dengan PDIP mengenai dukungan terhadap Anies. Menurutnya, komunikasi antara politisi dari kedua partai tersebut masih bersifat informal.

Saat ini, dua partai politik telah menyatakan dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai calon gubernur, yaitu Partai Keadilan Sejahtera dan PKB.

PKS bahkan telah menunjukkan kader mereka, yaitu wakil ketua dewan syura Sohibul Iman sebagai calon wakil gubernur. Sementara itu, PKB belum mengusulkan nama pendamping Anies sebagai syarat untuk memberikan dukungannya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Eriko Sotarduga menyatakan bahwa PDIP akan mendukung Anies dengan syarat wakil gubernur berasal dari PDIP. Eriko mengungkapkan hal tersebut pada Senin, 15 Juli 2024.

Menurut Eriko, PDIP berhak untuk mengusulkan calon wakil gubernur karena partai tersebut meraih suara terbanyak kedua di Jakarta pada Pemilu 2024. Ia menilai bahwa peluang bagi PDIP untuk berkoalisi dengan PKB di Jakarta masih terbuka, karena komunikasi antara kedua partai tersebut dinilai fleksibel.