Zulhas Menolak Gagasan Amien Rais tentang Pemilihan Presiden oleh MPR karena Reformasi Tidak Dapat Diubah

by -173 Views
Zulhas Menolak Gagasan Amien Rais tentang Pemilihan Presiden oleh MPR karena Reformasi Tidak Dapat Diubah

Rabu, 3 Juli 2024 – 18:13 WIB

Jakarta – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas tidak setuju dengan usulan yang diajukan oleh mantan ketua MPR RI, Amien Rais, tentang pemilihan presiden yang dikembalikan ke MPR RI.

Baca Juga :

Paus Fransiskus Bakal Kunjungi Indonesia Bulan September, Ini Sederet Agendanya

Menurutnya, aturan pemilihan secara langsung yang telah dilakukan sejak Pemilu 2004 adalah hasil dari reformasi dan oleh karena itu tidak boleh diubah.

“Jadi, menurut saya, pemilihan harus dilakukan langsung oleh rakyat, tidak boleh diubah-ubah, karena itu merupakan hasil dari reformasi, tidak secara tidak langsung,” kata Zulhas kepada wartawan di kantor PAN, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.

Baca Juga :

Bamsoet Cs Temui Zulhas di Markas PAN, Bahas Amandemen UUD 1945

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).

Jika harus ada perubahan terhadap aturan pemilu, Zulhas menyarankan bahwa perlu dilakukan kajian yang mendalam dan hati-hati.

Baca Juga :

PDIP Klaim Tak Pernah Bersebrangan dengan Jokowi: Hanya Beda Kandidat, Wajar!

Ketua MPR periode 1999-2004, Amien Rais, sebelumnya meminta maaf karena pernah melakukan amandemen UUD 1945 untuk mengubah sistem pemilihan presiden dari sebelumnya oleh MPR menjadi dipilih oleh rakyat. Amien mengakui bahwa saat itu terlalu naif karena tidak mengantisipasi praktik politik uang yang terjadi ketika rakyat memilih presiden langsung.

“Jadi, mengapa dulu saya selaku ketua MPR itu, melucuti kekuasaannya sebagai lembaga tertinggi yang memilih presiden, dan wakil presiden, itu karena penghitungan kami dulu perhitungannya agak naif. Sekarang saya minta maaf,” kata Amien Rais di Kompleks Parlemen, Jakarta.

“Sekarang saya minta maaf. Jadi dulu, kita mengatakan bahwa jika presiden dipilih langsung oleh rakyat, maka tidak akan ada yang menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin. Diperlukan miliaran, bahkan triliunan. Ternyata mungkin. Nah, begitulah,” katanya.

Amien Rais.

Amien Rais.

Foto :

  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

Amien setuju untuk melakukan amandemen UUD 1945 lagi guna mengubah aturan pemilihan presiden, karena menurutnya, praktik politik uang saat ini sudah sangat meresahkan. “Jadi, jika saat ini ingin kembali dipilih oleh MPR, mengapa tidak?”

Halaman Selanjutnya

“Jadi, mengapa dulu saya selaku ketua MPR itu, melucuti kekuasaannya sebagai lembaga tertinggi yang memilih presiden, dan wakil presiden, itu karena penghitungan kami dulu perhitungannya agak naif. Sekarang saya minta maaf,” kata Amien Rais di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Halaman Selanjutnya