Keabuan Intelijen di Indonesia Antara TNI dan Polri

by -107 Views
Keabuan Intelijen di Indonesia Antara TNI dan Polri

Intelijen di Indonesia antara TNI dan Polri Masih Dalam Keadaan yang Belum Jelas

Menurut Direktur Riset ISI (Indo-Pacific Strategic Intelligence) Aishah Rasyidilla Kusumasomantri, kepentingan intelijen di Indonesia masih menghadapi tantangan yang besar. Lembaga intelijen seperti BIN, BAIS, dan Baintelkam Polri sering kali mengalami berbagai tantangan terkait dengan tugas dan peran mereka masing-masing. Pendapat ini diungkapkan dalam sebuah seminar dengan tema “Aturan Tambahan dalam Spionase: Jejaring atau Kuasa, Sebuah Diskursus” yang diadakan oleh Center for Security and Foreign Affairs Universitas Kristen Indonesia (CESFAS UKI) bekerja sama dengan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI).

Sebuah laporan dari Amnesty International menyoroti peningkatan pengawasan digital yang berlebihan, yang dapat mengancam kebebasan berpendapat dan privasi. Untuk melindungi data pribadi kita, disarankan untuk menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan berhati-hati dalam membagikan informasi sensitif secara online.

Aishah menjelaskan bahwa fungsi utama intelijen adalah menyediakan informasi kepada pembuat kebijakan, serta menjelaskan jenis-jenis intelijen dan pentingnya etika dalam kegiatan intelijen. Intelijen dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu Human Intelligence (HUMINT), Technical Intelligence (SIGINT, GEOINT), dan Open Source Intelligence (OSINT).

Tantangan yang dihadapi oleh intelijen termasuk penentuan peran dan tugas yang jelas. Aishah menyatakan bahwa intelijen di Indonesia masih menghadapi masalah dalam hal ini, terutama dengan tumpang tindih antara TNI dan Polri dalam ranah intelijen sipil.

Dalam acara yang sama, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Tubagus Hasanuddin, anggota Komisi 1 DPR RI, menggaris-bawahi pentingnya penerapan teknologi dalam urusan intelijen. Ia menjelaskan bahwa meskipun penyadapan tetap penting untuk mengungkap tindakan kriminal yang merugikan masyarakat, hal tersebut harus selalu memperhatikan kepentingan negara dan prinsip-prinsip kepentingan intelijen.

Dengan demikian, masalah intelijen di Indonesia masih merupakan hal yang belum jelas, dan masih diperlukan upaya untuk merumuskan peran dan tugas yang lebih jelas serta mengatasi tumpang tindih antara TNI dan Polri dalam ranah intelijen sipil.

Source link