Di Kelurahan Kelayan, Banjarmasin, pemasangan spanduk Acil Odah sebagai calon Gubernur Kalimantan Selatan telah memicu reaksi beragam dari warga. Acil Odah, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat, mendapat dukungan dari beberapa warga yang antusias dengan pencalonannya. Meski demikian, ada juga warga yang menentang pencalonan Acil Odah dengan alasan belum puas dengan kinerjanya sebagai Wali Kota Banjarmasin.
Acil Odah, yang lahir di Banjarmasin pada 1967 dan memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Lambung Mangkurat, telah memiliki pengalaman politik sebagai anggota DPRD Kota Banjarmasin dan Ketua DPRD Kota Banjarmasin sebelum terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan pada 2019.
Dalam visi misinya, Acil Odah berkomitmen untuk memajukan Kalimantan Selatan melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan perekonomian, dan pengembangan sumber daya manusia. Ia juga memiliki tekad untuk membangun infrastruktur yang memadai, meningkatkan perekonomian, dan mengembangkan sumber daya manusia di Kalimantan Selatan.
Dampak pemasangan spanduk pencalonan Acil Odah tidak hanya memanaskan persaingan pemilihan gubernur, tetapi juga menjadi sorotan publik di tengah kasus dugaan pencucian uang oleh Hakim Agung Gazalba Saleh. Meski begitu, prospek kemenangan Acil Odah masih terbuka dengan dukungan yang kuat, strategi kampanye yang efektif, serta popularitasnya sebagai mantan Wali Kota Banjarmasin.
Meskipun perjalanan menuju Pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan 2024 masih panjang, namun kehadiran spanduk Acil Odah di Kampung Kelurahan Kelayan telah memperlihatkan peran pentingnya dalam perjalanan politiknya menuju kursi Gubernur Kalimantan Selatan.