Joshua Chamberlain, seorang perwira tentara yang rendah hati, namun sangat berani dan selalu memimpin pasukannya dari depan. Dia adalah salah satu tokoh dalam sejarah yang patut dijadikan contoh dalam kepemimpinan dan keberanian. Chamberlain bukanlah seorang tentara profesional, melainkan seorang profesor dan guru besar dalam sejarah klasik Romawi dan Yunani kuno. Pada saat Perang Saudara Amerika Serikat meletus, Chamberlain bergabung dengan resimen ke-20 Maine sebagai seorang sukarelawan, dan diangkat menjadi Letnan Kolonel.
Meski tidak pernah mendapat pendidikan militer formal, Chamberlain sangat tekun belajar dari buku-buku taktik dan teknik militer. Ia memimpin resimennya dalam berbagai pertempuran, termasuk dalam Pertempuran Fredericksburg dan Pertempuran Gettysburg. Dalam Pertempuran Gettysburg, Chamberlain memerintahkan seluruh batalionnya untuk menyerbu, meskipun pasukannya hampir kehabisan peluru. Keputusan tersebut menjadi teladan kepemimpinan bagi tentara Amerika.
Setelah Perang Saudara Amerika, Chamberlain terus melanjutkan kepemimpinannya dan lima kali terluka berat. Ia dipromosikan menjadi Mayor Jenderal dan menjadi panglima divisi. Pada akhir perang, Chamberlain dipilih menjadi Gubernur Maine empat kali. Ia juga dianugerahi US Congressional Medal of Honor atas keberaniannya di medan pertempuran.
Kisah Chamberlain adalah contoh kepemimpinan yang patut dijadikan teladan, yang menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati haruslah rendah hati, berani, dan selalu bersama anak buahnya. Meski bukanlah bangsa Amerika, kita pun dapat belajar dan kagum pada contoh kepemimpinan dan keberanian yang ditunjukkan oleh Letkol Joshua Chamberlain.
