Prabowo Subianto Menjelaskan Tentang Etika Berbicara Orang Banyumas: Biasa Saja Seperti Itu

by -279 Views

Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menanggapi pernyataannya saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra yang viral di dunia maya. Prabowo sempat menyinggung pernyataan calon presiden Anies Baswedan pada ajang debat capres dalam Rakornas itu.

Dalam video tersebut, Prabowo sempat menirukan pertanyaan Anies soal pelanggaran kode etik oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dalam putusan batas usia capres dan cawapres. Putusan itu yang memungkinkan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres pendamping Prabowo.

“Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik? Etik? Etik? Endasmu Etik,” kata Prabowo dalam video itu.

Video tersebut kemudian viral dan menjadi bahan gunjingan warganet. Prabowo mengatakan ucapan itu merupakan candaan yang dilakukan di antara keluarga Partai Gerindra. Apalagi ucapannya itu disampaikan dalam pertemuan tertutup dan terbatas untuk kader partai. Dia pun meminta agar ucapan ‘ndasmu etik’ tak perlu dibesar-besarkan.

“Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan, tetapi biasa orang Indonesia cari-cari, mau dibesar-besarkan,” kata Prabowo di sela-sela kegiatan kampanyenya di Blitar, Jawa Timur, Ahad, 17 Desember 2023 dikutip dari Antara.

Lebih jauh, Prabowo mengatakan pernyataan ‘ndasmu etik’ merupakan hal yang biasa yang diucapkan orang Banyumas.

“Itu di antara keluarga kita bicara, dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara seperti itu,” kata Prabowo.

Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan ungkapan ‘ndasmu etik’ disampaikan Prabowo dalam suasana kekeluargaan dalam acara internal Partai Gerindra yang berlangsung tertutup.

“Kalau dalam acara internal partai yang tertutup dan Pak Prabowo biasa menjadikannya seperti acara keluarga, jadi suasananya sangat cair dan kekeluargaan,” kata Dasco dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Ahad, 17 Desember 2023.

Soal ucapan Prabowo yang menjadi heboh, Dasco mengatakan masyarakat Indonesia sudah cerdas sehingga tidak terpengaruh potongan-potongan video tersebut.

“Saya pikir, masyarakat kita sudah cerdas, ya, untuk tidak terpengaruh tentang apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo dalam video yang dipotong-potong tersebut yang tentunya menjadi multitafsir,” kata dia.