Jumat, 15 Desember 2023 – 10:36 WIB
Jakarta – Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, menyatakan bahwa Anies Baswedan tidak berutang jasa kepada Prabowo Subianto, tetapi kepada warga Jakarta yang telah mempercayainya untuk menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
“Mengutip dari pernyataan Kholid, “Memang benar Mas Anies berutang jasa politik, tetapi bukan kepada Pak Prabowo tetapi kepada warga Jakarta yang dengan tulus memilihnya,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh awak media pada Jumat, 15 Desember 2023.
Masalah ini muncul dalam debat perdana calon presiden di Kantor KPU pada hari Selasa 12 Desember 2023. Prabowo menyoroti pernyataan Anies yang menyebut demokrasi tidak baik. Padahal, menurut Prabowo, saat dia dan Partai Gerindra mendukung Anies dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, mereka berada dalam posisi oposisi. Saat itu, Prabowo membawa Anies dan Sandiaga Uno sebagai cawagub, maju hingga akhirnya memenangkan Pemilihan Gubernur.
Kholid melanjutkan, dia mengingatkan pihak Prabowo bahwa pencalonan Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 bukan semata-mata karena peran Prabowo dan Partai Gerindra. Menurutnya, PKS juga berperan besar.
“Pencalonan Mas Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta dilakukan oleh dua partai: PKSI dan Gerindra. Bagi PKS, ketika Mas Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, maka beliau adalah milik seluruh warga Jakarta, bukan milik PKS atau Gerindra,” ujar Kholid.
Kholid juga meminta pihak Prabowo untuk mengenang kembali peristiwa pencalonan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta saat itu. Ketika itu, Partai Gerindra mengusung Sandiaga Uno, yang merupakan kader mereka, sementara PKS mengusung Mardani Ali Sera.
“Kita harus ingat ya, saat itu Gerindra yang mengusung Bang Sandiaga Uno yang merupakan kader dari Gerindra, sedangkan PKS mengusung Mardani Ali Sera sebagai pendamping Bang Sandi. Karena situasi politik yang sangat dinamis, PKS berbesar hati menyerahkan hak pengusungan Mardani tersebut kepada Mas Anies. Takdirnya, terpilihlah pasangan Anies-Sandi. Alhamdulillah Mas Anies jadi Gubernur DKI,” ujarnya.
Karena itu, Kholid menyayangkan sikap Prabowo yang terkesan menyerang pribadi Anies dan terlihat emosional selama debat pertama di KPU RI.
“Tampaknya Pak Prabowo belum move on. Bukannya adu gagasan untuk ke depan, justru menyerang pribadi dengan mengungkit-ungkit masa lalu. Ini tidak baik dan tidak dewasa,” tambahnya.