Pengamat Politik Menyoroti Dampak Blunder Ade Armando terhadap Perolehan Suara Prabowo-Gibran

by -127 Views

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Ari Ganjar Herdiansyah, mengatakan bahwa efektivitas kampanye tidak hanya ditentukan oleh kunjungan pasangan capres-cawapres. “Efektivitasnya tidak bisa ditentukan pada saat pasangan calon (paslon) itu berkunjung, tetapi oleh banyak hal; antara lain basis partai pendukung, jaringan relawan, popularitas paslon di daerah, dan kinerja tim sukses,” kata Ari seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa, 6 Desember 2023.

Isu-isu berskala nasional juga dapat memengaruhi efektivitas kampanye yang dilakukan oleh masing-masing capres-cawapres.“Isu-isu nasional juga dapat berdampak, seperti blunder Ade Armando, yang bisa mengurangi suara Prabowo-Gibran dan menguatkan suara Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin,” kata dia.

Di sisi lain, Ari meyakini bahwa setiap paslon telah memperkirakan strategi agar kampanye yang dilakukan di tiap daerah dapat berjalan efektif. “Pada intinya, semua paslon telah berhitung daerah-daerah yang mereka kunjungi dengan potensi suara. Apakah mempertahankan dan memperkuat basis paslon sendiri atau merebut basis suara paslon lain,” ujar dia.

Sementara itu masyarakat Yogyakarta di Jakarta mengecam Ade Armando lewat sejumlah spanduk berisi kecaman kepada politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyoroti politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

Spanduk yang terpasang di beberapa titik wilayah Jakarta Pusat sejak Selasa itu bertuliskan “Ade Armando Penista UU Keistimewaan Yogyakarta dan Penghina Sejarah Kemerdekaan RI”. Para masyarakat Yogyakarta yang ada di Jakarta mencoret foto Ade yang juga merupakan salah seorang tim sukses, salah satu pasangan calon presiden dengan tanda silang berwarna merah.

Sebelumnya, ramai di media sosial pernyataan politikus PSI Ade Armando yang menyinggung Yogyakarta mempraktikkan politik dinasti. PSI sendiri telah menyesalkan tindakan Ade Armando dan memberikan teguran keras. “Sudah kami berikan teguran keras,” kata Dewan Pembina PSI Grace Natalie di Jember, Senin malam, 4 Desember 2023.

Menurut Grace, Ade sudah membuat video pernyataan maaf dan disampaikan di media sosialnya. Ade juga menegaskan bahwa pernyataan soal politik dinasti itu merupakan opini pribadinya bukan dari PSI. “Tidak ada koordinasi dengan kami, kami pun kaget dengan pernyataan beliau itu,” ujar Grace.