Kubu Ganjar-Mahfud menyesalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang meniadakan debat khusus untuk calon wakil presiden (cawapres). Debat khusus tersebut dianggap penting agar masyarakat tidak menganggap cawapres hanya sebagai pengganti yang tidak penting.
“Cawapres juga perlu membuktikan kepada publik bahwa dia memiliki visi, komitmen, kemampuan, kesiapan, dan publik juga paham bahwa cawapres bukan hanya sebagai pengganti,” kata Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Todung Mulya Lubis, dalam paparannya secara daring pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Todung menegaskan bahwa cawapres dapat menjalankan tugas penting ketika presiden sedang berhalangan. Menurutnya, debat capres yang selama ini diadakan dua hingga tiga kali untuk capres dan dua kali untuk cawapres, penting untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk melihat dan menilai.
Namun, perubahan format debat capres-cawapres oleh KPU ini dinilai sebagai manipulasi semata. Todung menyatakan bahwa hal ini melanggar aturan yang tertuang dalam Pasal 277 UU Pemilu dan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023.
Informasi mengenai debat Pilpres 2024 menunjukkan bahwa pasangan capres/cawapres akan hadir di setiap sesi debat. Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan bahwa proporsi debat akan disesuaikan dengan sesi debat yang ditentukan. Di sesi debat cawapres, cawapres akan mendapat porsi bicara paling banyak, namun sesi debat cawapres juga akan dihadiri oleh capres.
Hal tersebut berbeda dengan Pilpres 2019 dimana debat cawapres tidak harus dihadiri oleh capres. Hasyim menyatakan bahwa kerja sama antara capres dan cawapres sangat baik.
