Ulumaa Recommend Anies-Cak Imin as Presidential Candidates for 2024 Election

by -198 Views
Ulumaa Recommend Anies-Cak Imin as Presidential Candidates for 2024 Election

Minggu, 19 November 2023 – 12:58 WIB

Bogor – Ijtima ulama dan tokoh nasional yang diselenggarakan di Kompleks Majelis Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 18 November 2023 telah menghasilkan rekomendasi terkait dukungan politik.

Hasilnya, Ijtima Ulama merekomendasikan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam Pilpres 2024. “Capres dan cawapres yang direkomendasikan adalah yang datang yaitu Pak Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata anggota SC Ijtima Ulama Aziz Yanuar, dikutip Minggu, 19 November 2023.

Sebelumnya diberitakan, pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri acara Ijtima Ulama di Kompleks Az-Zikra, Sentul, Jawa Barat.

Anies dalam kesempatan itu sempat menyinggung soal peran ulama bagi setiap umat manusia. Menurutnya, ulama tidak seharusnya dipandang sebagai lawan ataupun musuh, melainkan menjadi tempat berkonsultasi meminta nasihat. Hal itu diungkap Anies saat berpidato di dalam acara Ijtima Ulama 2023 di Kompleks Pesantren Az-Zikra, Sentul, Bogor, Sabtu, 18 November 2023. Turut hadir, calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mendampingi.

“Tak hanya itu, Anies juga bicara soal pentingnya mengembalikan marwah kehidupan bernegara, terutama soal prinsip dan penegakan hukum di Indonesia. Dia tidak ingin, hukum digunakan untuk kepentingan politik semata. “Kami melihat pentingnya untuk bisa mengembalikan kewibawaan pengadilan, mengembalikan kewibawaan aparat penegak hukum dan tidak lagi ada kriminalisasi pada siapa pun-siapa pun juga, lawan politik bahkan pribadi-pribadi tak bersalah termasuk ulama, termasuk oposisi,” kata Anies.

Maka dari itu, Anies menekankan hukum tak seharusnya digunakan untuk kepentingan politik semata. Melainkan untuk menghadirkan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat sesuai dengan tujuan penegakan hukum.

“Karena hukum bukan dipakai untuk kepentingan politik, tapi hukum dipakai untuk menghadirkan rasa keadilan. Tujuan penegakan hukum adalah menghadirkan keadilan, bukan sebagai alat,” ucapnya.